Rabu, 22 Oktober 2025

"RINDU YANG DISERAHKAN PADA TUHAN"


Tuhan, aku datang dengan hati yang penuh tanya.
Ada rindu yang tumbuh, perlahan namun pasti
Rindu yang tak berani diucapkan
karena aku pun belum tahu apakah ini dariMu…
atau hanya dari keinginanku sendiri.

Terkadang, aku ingin bicara jujur
bahwa aku merindukannya, bahwa aku ingin tahu kabarnya,
bahwa aku ingin hadir dalam hidupnya lebih dari sekadar kenangan.
Tapi setiap kali niat itu muncul,
ada suara lembut di hatiku berkata:
Tunggu. Serahkan dulu kepadaKu.

Maka aku menahan diri, bukan karena aku lemah…
tapi karena aku percaya pada waktuMu.
Aku percaya bahwa kasih yang sejati tidak dimulai dari keinginan,
melainkan dari perkenananMu.
Jika memang ia yang Kau kehendaki,
maka tak ada jarak, waktu, atau rindu yang sia-sia.
Engkau akan menyatukan di waktu yang tepat,
bukan karena aku memaksakan, tapi karena Kau mengizinkan.

Tuhan, aku tak ingin menjadikan rindu ini berhala.
Aku tak ingin merindukan seseorang lebih dari aku merindukan hadiratMu.
Karena aku tahu, hanya dalam Engkau
jiwa ini bisa benar-benar tenang.

Jadi aku memilih untuk diam.
Bukan karena aku tak peduli,
tapi karena aku memilih mempercayakan semuanya ke dalam tanganMu.

Bila rindu ini adalah bagian dari rencana indahMu,
maka tuntunlah langkahku sesuai kehendakMu.
Tapi bila tidak,
kuatkan hati untuk tetap setia,
sekalipun perasaanku harus kutinggalkan di kaki salibMu.

Sebab lebih baik aku kehilangan rasa,
daripada kehilangan hadiratMu.


Senin, 13 Januari 2025

HUJAN, ROMANSA TUHAN


Ketika langit menjatuhkan rindu,
Tuhan menulis cinta dalam butiran air,
Menyentuh bumi dengan lembut,
Membasuh luka, menyuburkan harap.

Hujan adalah surat cinta-Nya,
Yang turun tanpa lelah,
Menghidupkan jiwa-jiwa yang gersang,
Mendamaikan hati yang merindu tenang.

Ada kasih dalam setiap rintik,
Yang menyentuh daun, tanah, dan hati,
Mengajarkan tentang sabar dan syukur,
Bahwa hidup adalah anugerah yang tak terukur.

Di bawah derasnya, doa-doa terlantun,
Menyatu dalam harmoni alam semesta,
Seakan Tuhan berkata,
"Aku selalu dekat, di tiap tetes hujan yang kau rasa."

Hujan bukan hanya air yang jatuh,
Ia adalah pelukan-Nya yang tak pernah jauh,
Menghadirkan kehangatan di tengah dingin,
Menyisipkan cinta di setiap rinainya yang hening.

Tuhan mencinta dalam sunyi,
Lewat hujan yang tak pernah memilih bumi,
Mengajarkan kita untuk memberi,
Tanpa pamrih, dengan hati yang suci.



"RINDU YANG DISERAHKAN PADA TUHAN"

Tuhan, aku datang dengan hati yang penuh tanya. Ada rindu yang tumbuh, perlahan namun pasti Rindu yang tak berani diucapkan karena aku p...