Sabtu, 20 Januari 2018

TELADAN SANG PENGHAPUS AIR MATA


Panggilan hidup adalah suatu dorongan dari dalam diri manusia untuk berkarya sesuai agenda Tuhan dengan menggunakan karya Tuhan yang ada dalam diri.
Kita patut beryukur dan berbangga atas kehadiran Ibu Rosa de Bie dalam hidup kita terkhusus dalam hidup saudara-saudari yang mengalami hidup dan mendapatkan pelayanan dari padanya. Dengan kepercayaan dan keyakinan yang penuh pada karya Tuhan dan penyelenggaraan Ilahi, Ibu Rosa meninggalkan keluarga, komunitas lama untuk berkarya dan mengalami hidup baru di tempat perutusan yang baru pula.

Para Suster dan Saudari penerus Ibu Rosa de Bie
Dalam hidup dan karya pelayanannya,Ibu Rosa de Bie memberikan teladan yang harus kita usahakan dan perjuangkan sebagai penerusnya dalam hidup dan panggilan kita.
Ada 2 nilai yang saya tampilkan dalam permenungan ini,yang juga merupakan bagian dari spiritualitas dalam kongregasi yang boleh saya ambil dalam buku peniten rekolectin yang sudah kita baca dan dengarkan selama pekan doa untuk kita hidupi dan hayati dalam keseharian kita:

1.    Doa. Menjalin hubungan pribadi dengan Tuhan dan yakin pada Penyelenggaraan Ilahi.
Hal ini menjadi modal utama dan yang paling utama. Bagi Ibu Rosa de Bie, mengandalkan Tuhan tanpa membangun suatu relasi yang intens dengan Tuhan adalah mustahil. Hal ini terlihat dari perjuangan Ibu Rosa de Bie untuk memiliki sebuah kapel atau ruang doa di tempat dimana Ia dan para suster tinggal.
Dalam situasi mengalami kekurangan dan segala sarana yang dapat menunjang hidup religius, mereka tidak mendapatkan perlakuan yang istimewa dan diangap sebagai karyawan biasa, kesadaran akan hidup religius, Ibu Rosa de Bie dan para suster tidak pernah luntur. Doa menjadi hidup dan dalam karya mereka. Ibu Rosa de Bie percaya dan yakin bahwa Tuhan akan memampukan mereka untuk memberikan pelayanan tanpa harus kuatir akan kelangsungan mereka sebagai biarawati. Mereka yakin dan percaya bahwa segla sesuatu sudah diatur oleh Tuhan dan mereka hanya menjalankannya saja. Apa yang mereka lakukan merupakan jawaban atas panggilan kerahiman Ilahi.

2.   Melayani dengan hati dan tangan terbuka.
Tuntutan Yesus untuk mengikutiNya dengan radikal bukan berarti tanpa pikir panjang, atau secara buta dan bodoh, tetapi mengikutiNya secara total sampai ke akar. Mengikuti Yesus tidak hanya menyangkut tuntutan lahiriah, melainkan haru sampai ke hati, ke dasar kepribadian. Ikut Yesus berarti terlibat secara total.
Hal ini benar-benar dilakukan oleh Sang Ibu, Ibu Rosa de Bie/ Ia menjalankan tugas perutusannya, senantiasa melakukannya dengan semangat Fransiskan yang riang. Melayani saudara-saudari yang menderita dengan hati dan tangan terbuka, setia, dan bakti. Sehingga tak diingkari bahwa Ia adalah Sang pengering air mata bagi mereka yang menderita. Ini merupakan salah satu penghayatan keradikalan panggilan Sang Ibu dalam mengikuti Yesus, Sang junjungannya.

Para Suster dan saudari yang mengasihi Tuhan,
Menjadi penerus Ibu Rosa de Bie, kita pun diaak dan dituntut untuk meneladani apa yang telah dilakukan dan diteladankan oleh Ibu Rosa de Bie. Mari kita berusaha dan berjuang dalam panggilan untuk menjadikan Yesus sebagai andalan kita, menyerahkan seluruh hidup dan  karya kita pada Tuhan, percaya pada penyelenggaraan Ilahi bahwa tanpa Tuhan, segala sesuatu yang kita lakukan akan mustahil dan tak berarti apa-apa.
Menjadikan hidup kita sebagai tempat pengungsian bagi yang menderita. Memberi dan melayani tanpa melihat siapa dia, dan tidak memilih-milih.
Mari kita berusahauntuk saling melayani, mengampuni, dan menyelamatkan.
Semoga kita mampu menampilkan gaya hidup Kristus, Fransiskus Assisi, Ibu Rosa de Bie dalam gaya hidup kita. (Renungan Peringatan wafatnya Sang Pendiri - 31 Desember 2017)


Berkat Tuhan menyertai hidup kita
Emilia_sfs

Rosa de Bie (Pendiri SFS)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERJUMPAAN YANG TAK DIINGINKAN

💘💕💗 Yang kutakutkan adalah berjumpa dan kemudian berpisah. Rasa-rasanya tak mampu untuk melepaskanmu dan berpisah denganmu. hari-hari pen...