Kamis, 06 April 2017

SIMBOL SALIB BESAR KONGREGASI SUSTER FRANSISKAN SUKABUMI (SFS)



Salib Besar
Ø  SFS Merupakan bagian dari Gereja Universal yang mengimani Allah Tri Tunggal yang Esa serta Yesus Kristus Putra Yang Tunggal.
Ø  SFS yang meletakkan ketaatan kepada Paus, wakil Kristus dan Pemimpin tertinggi Gereja, Katolik Roma.
Salib Kecil
Ø  Salib Kecil di tengah:

SFS berdevosi kepada Yesus Injili yang menderita, miskin dan tersalib.

ALAT SESAH
Ø  Alat Sesah :
Peniten rekolektin, pentobat dan pendoa.
TIGA PAKU
Paku Kecil :
Lambang Tri Kaul sebagai sarana penyucian diri.
TOMBAK DAN HISOP

Tombak dan hisop :Keterpautan hati SFS kepada sengsara Tuhan Yesus dan keterlibatan dalam karya Allah melalui karya kongregasi.

KALUNG HITAM
Lambang Kesederhanaan.

MOTTO SFS
MENJADI TEMPAT PENGUNGSIAN BAGI YANG MENDERITA

Simbol Salib Peniten Rekolektin

sebagai identitas lahir kongregasi SFS.
1.     Salib kecil di tengah : devosi kongresi SFS pada perjuangan dan penderitaan Yesus di  Salib.
Sejauh mana anggota SFS menghidupi dan menghidupkan simbol ini. Devosi/kebaktian terhadap Yesus yang rela menderita sampai wafat di kayu salib, demi keselamatan jiwa manusia. Contoh Pribadi Yesus mewariskan bagaimana anggota SFS harus hidup dan berjuang dengan penuh harapan dengan kepastian bahwa suatu saat boleh bersamaNya menikmati kemuliaan abadi.

2.   Alat Sesah : “Peniten Rekolektin”, penobat dan pendoa diserta laku tapa dan matiraga. Apa artinya penobat dan pendoa? Manakala hidup diwarnai semangat metanoia karena irama dan dinamika hidup harian senantiasa terarah kepada Allah, disana ada kesadaran  untuk dapat melaksanakan laku tapa dan matiraga sebagai sarana pendukung untuk menjadi penobat dan pendoa.
3.    Paku kecil berjumlah tiga : lambang trikaul suci sebagai sarana penyerahan diri. Kaul ketaatan, Kemiskinan, Kemurnian, kita janjikan dengan bebas demi Kerajaan Allah; Kaul ketaatan yang diucapkan mau menyerahkan kehendak bebas sebagai manusia untuk mengutamakan kehendak Allah (paku kecil = penyangkalan terhadap kehendak sendiri). Kaul kemiskinan, melespakan diri dari segala bentuk jaminan/kepemilikan yang sifatnya duniawi, karena telah merasa cukup memiliki Allah yang telah memiliki segalanya yang juga berkenan memilih dan memiliki anggota SFS. Kaul Kemurnian, mengngatkan anggota SFS untuk terus mengarahkan diri kepada Allah saja, dengan mengabaikan kemampuan efektif manusiawi dalam relasi dengan sesama manusia dan makhluk  ciptaan lain.
4.     Tombak dan hisop/ spons : dipakai untuk menusuk lambung Yesus yang keluar air dan darah dan hisop yang dipakai untuk mencelupkan minuman pahit ketika Yesus haus dan minta minum. Air dan darah menyatu dalam tubuh, ungkapan keterpautan hati yang total memberikan diri karena cinta, walaupun mengalami kepaitan/kesengsaraan tetapi dijalaniNya dengan penuh kerelaan/penyerahan; hal ini melambangkan pemberian diri seutuhnya melalui keterlibatan anggota ke dalam Kongegasi SFS yang telah menyediakan sarana melalui tugas perutusan yang telah dipercayakan kepada setiap anggota. (inkorparasi)
5.     Salib SFS “ Tanpa Corpus “ :  ?
“Corpus”Nya adalah : menyatu dalam diriku, ditambahkan bersama X’tus.
Md. Rosa “ tak ditemui Makamnya”
“ Makamnya” ada di hatiku . . . . !

2 komentar:

  1. halo kaka kalau boleh usul: saya mengusulkan CorpusNya bukan diriku tapi corpusNya menyatu dalam diriku. Kalau CorpusNya diriku kesannya keakuan yang lebih ditonjolkan daripada Yesus-Nya. Mksh Refleksi kalung salib yang sangat luar biasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. holla juga ade...
      terima kasih untuk masukannya.
      baiklah akan ditambahkan usulannya.

      Hapus

PERJUMPAAN YANG TAK DIINGINKAN

💘💕💗 Yang kutakutkan adalah berjumpa dan kemudian berpisah. Rasa-rasanya tak mampu untuk melepaskanmu dan berpisah denganmu. hari-hari pen...