Salib Besar
Ø SFS Merupakan bagian dari Gereja Universal yang mengimani Allah Tri
Tunggal yang Esa serta Yesus Kristus Putra Yang Tunggal.
Ø SFS yang meletakkan ketaatan kepada Paus, wakil Kristus dan Pemimpin
tertinggi Gereja, Katolik Roma.
Salib Kecil
Ø Salib Kecil di tengah:
SFS berdevosi kepada Yesus Injili yang menderita, miskin dan tersalib.
ALAT SESAH
Ø Alat Sesah :
Peniten rekolektin, pentobat dan pendoa.
TIGA PAKU
Paku Kecil :
Lambang Tri Kaul
sebagai sarana penyucian diri.
TOMBAK
DAN HISOP
Tombak dan hisop :Keterpautan
hati SFS kepada sengsara Tuhan Yesus dan keterlibatan dalam karya Allah melalui
karya kongregasi.
KALUNG HITAM
Lambang Kesederhanaan.
MOTTO SFS
MENJADI TEMPAT PENGUNGSIAN BAGI YANG
MENDERITA
Simbol Salib Peniten Rekolektin
sebagai identitas lahir
kongregasi SFS.
1. Salib kecil di tengah : devosi kongresi SFS pada perjuangan dan
penderitaan Yesus di Salib.
Sejauh mana anggota SFS menghidupi dan menghidupkan simbol ini.
Devosi/kebaktian terhadap Yesus yang rela menderita sampai wafat di kayu
salib, demi keselamatan jiwa manusia. Contoh Pribadi Yesus mewariskan bagaimana anggota SFS harus hidup dan berjuang dengan penuh harapan dengan kepastian bahwa suatu
saat boleh bersamaNya menikmati kemuliaan abadi.
2. Alat Sesah : “Peniten Rekolektin”, penobat dan pendoa diserta laku tapa
dan matiraga. Apa artinya penobat dan pendoa? Manakala hidup diwarnai
semangat metanoia karena irama dan dinamika hidup harian senantiasa
terarah kepada Allah, disana ada kesadaran
untuk dapat melaksanakan laku tapa dan matiraga sebagai sarana pendukung
untuk menjadi penobat dan pendoa.
3. Paku kecil berjumlah tiga : lambang trikaul suci sebagai sarana
penyerahan diri. Kaul ketaatan, Kemiskinan, Kemurnian, kita janjikan dengan
bebas demi Kerajaan Allah; Kaul ketaatan yang diucapkan mau menyerahkan
kehendak bebas sebagai manusia untuk mengutamakan kehendak Allah (paku
kecil = penyangkalan terhadap kehendak sendiri). Kaul kemiskinan, melespakan diri dari segala bentuk jaminan/kepemilikan yang sifatnya duniawi,
karena telah merasa cukup memiliki Allah yang telah memiliki segalanya
yang juga berkenan memilih dan memiliki anggota SFS. Kaul Kemurnian, mengngatkan anggota SFS untuk terus mengarahkan diri kepada Allah saja, dengan mengabaikan
kemampuan efektif manusiawi dalam relasi dengan sesama manusia dan makhluk ciptaan lain.
4. Tombak dan hisop/ spons : dipakai untuk menusuk lambung Yesus yang
keluar air dan darah dan hisop yang dipakai untuk mencelupkan minuman pahit
ketika Yesus haus dan minta minum. Air dan darah menyatu dalam tubuh, ungkapan
keterpautan hati yang total memberikan diri karena cinta, walaupun mengalami
kepaitan/kesengsaraan tetapi dijalaniNya dengan penuh kerelaan/penyerahan; hal
ini melambangkan pemberian diri seutuhnya melalui keterlibatan anggota ke dalam
Kongegasi SFS yang telah menyediakan sarana melalui tugas perutusan yang telah
dipercayakan kepada setiap anggota. (inkorparasi)
5. Salib SFS “ Tanpa Corpus “ : ?
“Corpus”Nya adalah : menyatu dalam diriku, ditambahkan bersama
X’tus.
Md. Rosa “ tak ditemui Makamnya”
“ Makamnya” ada di hatiku . . . . !
halo kaka kalau boleh usul: saya mengusulkan CorpusNya bukan diriku tapi corpusNya menyatu dalam diriku. Kalau CorpusNya diriku kesannya keakuan yang lebih ditonjolkan daripada Yesus-Nya. Mksh Refleksi kalung salib yang sangat luar biasa.
BalasHapusholla juga ade...
Hapusterima kasih untuk masukannya.
baiklah akan ditambahkan usulannya.