Kamis, 23 Februari 2017

UNTUKMU, HOK



Apa kabar, kamu? Apakah kamu kelelahan ketika melewati rentetan peristiwa yang terjadi beberapa bulan ini? Aku bisa menebak rasa lelahmu, karena kantung matamu terlihat jelas dan raut wajahmu yang tersenyum berusaha menyembunyikan lelahmu.
Minggu-minggu ini memang sangat melelahkan, kamu berjuang mati-matian menghadapi para pembela iman yang menuduhmu menistakan kepercayaan mereka. Tapi, aku tahu kamu adalah pria yang kuat dan hebat, kamu sosok berkharisma yang merenggut perhatianku dan para saudariku tanpa sisa.


Kampanye sedang berjalan, euforia kota Jakarta  begitu jelas terdengar riuh dan mengamit resah. Mereka bertanya-tanya, begitu juga aku yang terus bertanya. Bagaimana perasaanmu saat ini? Mungkinkah, kamu sedang mondar-mandir mengelilingi ruangan sambil mengunyah permen karet? Apakah tanganmu terasa dingin ketika hari pencoblosan putaran kedua mulai tiba?. Namun satu yang ku tahu, engkau adalah orang yang tak mengejar jabatan itu, orang yang hanya ingin bekerja dan bekerja melayani rakyat, dan terlebih orang yang beriman, yang percaya pada Yesus Sang Juru selamat yang selalu menopang dan mengangkatmu. Aku yakin itu....
Aku hanya bisa berdoa pada Yesus Tuhan kita, agar selalu menyertaimu disetiap jalanmu.

Kali ini, aku tak peduli, mungkin kau  menganggap aku wanita yang mengharapkan banyak hal. Aku hanya mengagumimu, bukan ingin merusak hari-harimu. Kamu orang besar, tenar, banyak orang yang menggantungkan nasib dan harapannya pada padamu. Aku hanya sebagian kecil dari mereka yang membutuhkan kamu dalam barisan hari-hari kami.
Minggu-minggu ini bahkan berbulan-bulan, aku mulai terbiasa bahkan bersemangat menatapmu setiap hari dan terus-menerus, berganti-ganti channel  televisi atau juga melalui media masa lainnya hanya untuk mendapati dirimu yang antusias membangun Jakarta menjadi lebih baik.

Sudahlah, kini kau sudah paham tentang perasaanku dan kami, atau masih tak paham? Atau masih bingung? Atau masih geleng-geleng kepala? Percayalah, kami pun sama denganmu, kebingungan dan pusing tujuh keliling. kami juga tak mengerti perasaan kami. kami hanya tahu rasa ini bertumbuh lebih cepat daripada yang  kami duga. Suaramu yang tegas itu tak meyurut perasaan kami untuk semakin mengagumimu, bahkan suaramu yang tegas itu merobek hati dan semakin bersyukur Tuhan mengirimkan manusia sebaik dan sekuat kamu.

Masa kampanye masih berjalan beberapa minggu ini, dan pilkada Jakarta putaran kedua hampir dekat. Apakah kami masih bisa bertemu denganmu di layar kaca? Apakah kami bisa merasakan sinar matamu dari balik televisi? Apakah kami masih pantas mengagumimu?. Sudahlah, kamu orang hebat. Jalani tugasmu dan kami akan selalu mendoakanmu. Kami berharap semua tantangan yang kau hadapi saat ini terselesaikan dengan baik, terlebih mendapatkan keadilan dalam membangun dan menyejahterakan rakyatmu.

Kalau boleh sedikit lancang, aku mau minta fotomu yang pakai baju kotak-kotak itu. Mau kusimpan di kamar, untuk mengalihkan perasaan bahagia dan syukurku. Boleh ya, Pak?


Emiliasfs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERJUMPAAN YANG TAK DIINGINKAN

💘💕💗 Yang kutakutkan adalah berjumpa dan kemudian berpisah. Rasa-rasanya tak mampu untuk melepaskanmu dan berpisah denganmu. hari-hari pen...